Manusia dilahirkan ke muka bumi dengan berbagai jenis kepribadian yang berbeda-beda antara satu manusia dengan manusia lainnya. Kepribadian itu secara kasat mata ataupun tidak dapat menggambarkan bagaimana cara seseorang dalam berpikir, bertindak, berinteraksi, dan lainnya.
Kepribadian atau karakter seseorang dapat menyesuaikan sesuai dengan situasi, sehingga waktu dan lingkungan menyumbang kontribusi yang sangat penting. Jadi, kita tidak akan bisa memimpikan untuk memiliki suatu karakter tertentu, melainkan karakter itu terbentuk dan ditempa seiring sesuai dengan kondisi masing-masing orang.
Berdasarkan buku The Four Temperaments, ada empat jenis kepribadian manusia, yaitu sanguinis, melankolis, plegmatis, dan koleris.
Photo by Merdeka.com
1. Sanguinis
Seseorang yang memiliki tipe kepribadian ini merupakan individu yang optimis serta selalu bersemangat atau identik dengan ekstrovert. Orang Sanguinis juga selalu kreatif dan ramah dengan orang lain. Mereka memiliki sifat yang mudah bergaul dan ramah dengan orang lain, suka berbicara di depan publik, suka diperhatikan, kreatif, dan cenderung mendominasi dalam kelompok.
Ada dua kualitas dasar dalam karakter sanguinis, yaitu keterlibatan antar individu dan antusiasme. Para sanguinis tentu memiliki kelemahan, mereka kurang baik dalam hal organisir agenda atau kegiatan pada kesehariannya. Selain itu, mereka juga tidak pandai mengatur waktu. Ketika mengalami suatu permasalahan, sering kali sanguinis melarikan diri dan mencari kesenangan lain.
Orang dengan kepribadian ini dikatakan cocok bekerja di industri hiburan seperti fashion, travel, olahraga atau marketing.
2. Melankolis
Melankolis adalah tipe kepribadian yang cenderung perfeksionis, pendiam, dan sensitif. Berbeda dengan sanguinis, mereka dengan karakter melankolis biasanya adalah orang-orang introvert. Orang melankolis sering mengekspresikan diri dengan tindakan atau aksi nyata daripada kata-kata. Seseorang dengan tipe kepribadian melankolis adalah seseorang yang tidak menyukai kerumunan dan perhatian.
Melankolis merupakan kepribadian seorang pemikir, juga merupakan seorang yang sangat berhati-hati. Sering kali orang yang memiliki kepribadian ini memiliki sifat perfeksionis. Sifat perfeksionis inilah yang mungkin sering kali membuat orang-orang yang berada disekitarnya menjadi tidak nyaman. Para melankolis juga memiliki kelemahan, yaitu sifat pesimisnya yang tinggi. Mereka sering kali merasa pesimis dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup. Selain itu, emosi yang tidak stabil juga menjadi kelemahan dari melankolis.
3. Plegmatis
Dikutip dari Britannica, plegmatis adalah kepribadian yang tidak mudah galau, senang, atau marah. Seseorang dengan karakter plegmatis lebih suka mengobservasi. Mereka akan merasa lebih nyaman apabila berkomunikasi dengan memerhatikan sekelilingnya. Para plegmatis dikenal sebagai sosok yang introvert dan tidak suka dengan keramaian.
Meskipun orang dengan tipe ini menunjukkan ciri kepribadian introvert, tetapi ia mampu bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Kekuatan lainnya dari jenis kepribadian plegmatis, yaitu mereka tidak suka menghakimi orang lain.
Kelebihan dari seseorang dengan tipe kepribadian plegmatis yaitu senang membantu orang lain, setia dan bisa dipercaya, dan bisa melihat segala sesuatu dari cakupan yang luas. Sama seperti manusia biasa pada umumnya, para plegmatis juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya yaitu sering menyalahkan diri sendiri, sulit dalam mengambil keputusan, dan selalu mengedepankan orang lain dibandingkan dirinya.
kelemahan dari karakter ini, yaitu dikenal kurang antusias dan tidak suka untuk dikritik.
4. Koleris
Jenis kepribadian manusia selanjutnya yaitu koleris. Koleris dikenal sebagai tipe kepribadian yang cerdas dan selalu mengedepankan logika. Kepribadian satu ini identik dengan seseorang yang menggebu-gebu dan ambisius. Hal ini yang menjadi kekuatan para koleris dan membuat mereka menjadi sosok yang dominan. Para koleris mampu memengaruhi orang lain dengan kemampuan komunikasi yang dimiliki.
Para koleris juga memiliki kelemahan. Sifat egois, keras kepala, dan suka mengatur orang lain menjadi kelemahan dari para koleris.